Dengan mempertimbangkan dan ingin mendapatkan performa komputer yang
bagus, kita biasanya melakukan beberapa optimasi. Salah satunya adalah
dengan melakukan proses defrag harddisk. Defrag harddisk mempunyai
tujuan untuk melakukan penataan ulang terhadap posisi file yang ada
diharddisk, baik file yang terlalu berceceran maupun posisi file
terfragmentasi. Dengan melakukan proses defrag diharapkan performa
komputer akan naik, karena proses pembacaan harddisk akan lebih cepat,
karena file yang telah ditata.
Dengan mengetahui begitu besar manfaat
harddisk sampai-sampai banyak orang yang sering sekali melakukan proses
defrag terhadap harddisk, terutama ketika telah terjadi proses
pemindahan file dengan ukuran besar atau setelah proses uninstall software
besar. Tetapi dibalik itu semua, apakah resiko proses defrag yang
terlalu sering dilakukan ? Apakah memang tidak menimbulkan resiko apapun
atau apa pengaruhnya bagi sistem komputer kita ? Berikut analisa yang
bisa saya sampaikan, mungkin nanti pembaca bisa menambahkan atau bahkan
mengoreksi jika analisa saya keliru.
Proses defrag merupakan kegiatan
komputer yang langsung berhubungan dengan aktifitas harddisk. Ketika
proses defrag berjalan, maka aktifitas harddisk pastinya akan sangat
besar, baik itu pembacaan maupun penulisan. Proses pembacaan akan
terjadi ketika menganalisa file mana saja yang terfragmentasi maupun
file yang lokasinya tidak sesuai dan proses menulisan akan terjadi
ketika terjadi pemindahan file yang dianggap tidak sesuai dengan lokasi
yang seharusnya.
Dengan adanya aktifitas tersebut, pastinya akan terjadi proses baca tulis file yang berulang kali. Nah, harddisk juga dari
pabriknya pasti sudah disetting akan kemampuna baca dan tulisnya.
Dengan melakukan proses baca tulis (defrag) yang berulang kali tentunya
akan menyebabkan jatah baca tulisnya akan semakin berkurang hingga
sampai masa rusaknya.
Nah, dengan analisa seperti itu,
tentunya kita sudah bisa mendapatkan jawaban, bahwa proses defrag yang
terlalu sering justru tidak baik untuk umur pemakaian harddisk. Kalo
dilihat dari segi performa tentunya berkebalikan. Semakin sering
harddisk di defrag, maka semakin bagus pula performanya.
Terus, maka yang harus kita pilih,
apakah jangan melakukan defrag harddisk terlalu sering atau bagaimana ?
Ya, kalo menurut saya mending kurang dan atur frekuensi proses defrag
harddisk. Jangan selalu melakukan drefrag harddisk ketika kita melakukan
proses pemindahan file atau proses uninstall program. Lakukan proses
defrag harddisk secara terjadwal saja, misalkan sebulan sekali, karena
dengan seperti itu, kesehatan harddisk akan tetap terjaga dan
performanya juga akan tetap bagus.
Proses defrag yang dilakukan terlalu
sering dan yang dilakukan setiap sebulan sekali perbedaannya tidak
terlalu siginifikan, kecuali defrag yang sebulan sekali dilakukan dan
yang setahun sekali, pastinya akan sangat terasa. So… pemilihan waktu
defrag kembali ke kita masing-masing. Diatas hanya analisa saya saja,
bagi yang ini menambahkan atau mengoreksi silahkan tinggalkan di kotak
komentar. Terima kasih.