Banyak pasangan suami istri yang ingin menunda kehamilan untuk jangka waktu tertentu. Dalam hal menunda kehamilan, menggunakan alat kontrasepsi adalah salah satu pilihan populer, karena pasangan suami istri tetap dapat melakukan akivitas sex tanpa takut hamil. Jenis-jenis alat kontrasepsi diciptakan sesuai kebutuhan dan selera penggunanya. Ada digunakan dari di dalam tubuh dan ada juga yang digunakan diluar tubuh.
Prinsip kerja alat kontrasepsi adalah mencegah bertemunya sel seperma dengan sel telur, sehingga pembuahan yang berlanjut dengan kehamilan tidak terjadi. Ada jenis-jenis alat kontrasepsi yang diminum, ada juga yang dipakai diluar alat kelamin dan ada juga yang melalui pembedahan.
Berikut jenis-jenis alat kontrasepsi
1. KondomKondom berbentuk sarung karet yang terbuat dari bahan lateks. Cara kerjanya komdom ini membungkus penis sehingga ketika terjadi ejakulasi, sperma akan tertampung pada kondom sehingga tidak masuk ke dalam rahim. Kelebihan penggunaan kondom adalah mudah digunakan dan tidak membutuhkan bantuan medis untuk memakai. Kekurangan penggunaan kondom adalah terjadinya kebocoran cairan mani dan alergi pada pemakaian bahan-bahan kondom tertentu.
2. Pil KB.
Pil KB adalah jenis alat kontrasepsi oral, dikonsumsi oleh wanita. Pil KB berisi hormon yang menghambat pengeluaran sel telur. Keunggulan menggunakan Pil KB adalah bisa mengatur kehamilan sekaligus efektif mencegah kanker ovarium dan endometrium. Sedangkan kelemahan penggunaan pil KB adalah harus diminum oleh wanita secara rutin. Bila tidak diminum secara rutin dan disiplin maka kemungkinan hamil tetap terjadi.
3. KB Suntik.
KB Suntik sama manfaatnya dengan pil KB. Hanya saja jenis alat kontrasepsi ini disuntikkan setiap 3 bulan sekali atau sebulan sekali pada seorang wanita untuk mencegah terjadinya ovulasi (pelepasan sel telur). Kelebihan menggunakan KB Suntik adalah efektif mencegah kehamilan tanpa perlu banyak tahap yang sulit. KB Suntik juga termasuk metode kontrasepsi yang terhitung murah untuk masyarakat Indonesia. Meski demikian, suntikan KB pada uji coba hewan bisa meningkatkan terjadi resiko kanker.
4. Implant
Kontrasepsi implant atau semacam susuk ditempatkan di bawah kulit lengan wanita dan mengeluarkan hormon yang mencegah pelepasan ovum. Jenis kontrasepsi ini terbilang efektif dan tidak memerlukan kedisiplinan tinggi seperti penggunaan Pil KB. Kekurangan penggunaan implant adalah bisa menyebabkan fase menstruasi tidak teratur. Selain itu, ada beberapa kasus dilaporkan bahwa implant yang tertanam tidak berdiam di lengan namun bergerak ke bagian tubuh terdekat lainnya.
5. Difragma
Cara kerja diafragma atau cervical cap adalah dengan menutupi uterus sehingga mencegah sperma membuahi sel telur. Jenis alat kontrasepsi ini tidak biasa di Indonesia karena selain mahal, pemasangannya harus dengan tenaga medis dengan biaya yang mahal, serta angka kegagalan tinggi, juga peningkatan risiko infeksi.
0 komentar:
Posting Komentar