Home » » Vagina Kering, Apa Penyebabnya?

Vagina Kering, Apa Penyebabnya?

detail beritaKEKERINGAN pada  vagina dapat terjadi karena berbagai alasan. Namun, menopause adalah penyebab paling umum dari kekeringan vagina. Ini karena  adanya perubahan kadar hormon dan keseimbangan dalam tubuh yang diubah.
Bagi beberapa wanita, kekeringan vagina mungkin tidak disadari. Padahal , vagina yang kering dapat menimbulkan masalah serius seperti hubungan seksual yang menyakitkan dan sumber infeksi. Suplemen herbal, homeopati dan alami tertentu dapat mengurangi kekeringan vagina dan mengembalikan kekenyalan pada jaringan halus. Berikut ini beberapa cara alami yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi vagina yang kering, seperti yang dilansir Livestrong.


Fitoestrogen

Menurut penelitian di University of Naples, Italia, phytoestrogen berasal dari tanaman dan digunakan sebagai pengganti alami untuk estrogen yang hilang akibat penurunan hormon. Phytoestrogen hadir terutama dalam produk kedelai seperti susu kedelai, tofu, produk kedelai yang difermentasi dan kacang kedelai. Selain itu, phytoestrogen juga ditemukan pada tingkat lebih rendah dalam apel, kacang-kacangan, ceri, dan biji-bijian. Jumlah minimum yang disarankan phytoestrogen dikonsumsi adalah 45 g setiap hari. Jika Anda menggunakan produk kedelai, hanya gunakan produk yang diberi label organik. Semua produk kedelai lainnya mengandung pestisida dan dimodifikasi secara genetik, yang dapat mengubah konten phytoestrogen mereka.


Air

Banyak wanita tidak minum cukup air setiap hari untuk tetap terhidrasi dengan baik, yang dapat berkontribusi untuk pengeringan jaringan vagina, terutama selama menopause. Minum air segar setidaknya 1/2 oz per pon berat badan setiap hari untuk menghindari dehidrasi. Hal ini juga setara dengan 8 sampai 10 gelas air setiap hari.


Minyak vitamin E

Menggunakan minyak vitamin E topikal dapat membantu memperkuat jaringan vagina yang halus, mengembalikan kekenyalan dan meningkatkan sirkulasi darah ke daerah tersebut. The University of Virginia merekomendasikan 400 IU sampai 600 IU per hari untuk aplikasi topikal. Selain itu, pastikan untuk mendapatkan vitamin E yang cukup dalam diet Anda. Makanan tinggi vitamin E seperti minyak gandum, selai kacang, minyak sayur dan kacang-kacangan dan biji-bijian dapat membantu Anda.

0 komentar:

Download

Popular Posts

Arsip Blog

Sample Text