Home » » Puting Susu Bisa Bocor, Hati-hati Saat Memerah

Puting Susu Bisa Bocor, Hati-hati Saat Memerah

Ibu yang menyusui kadang menemukan adanya rembesan ASI yang membuat bra atau bahkan bajunya jadi basah. Tapi benarkah ASI yang keluar ini akibat proses memerah yang tidak tepat?

Pada ibu yang bekerja atau terpaksa harus meninggalkan buah hatinya di rumah maka salah satu cara yang dapat dilakukan agar tetap bisa memberikan ASI pada bayinya adalah dengan memerah.

Tapi proses memerah yang tidak tepat bisa membuat ASI yang keluar jadi tidak efektif, sehingga payudara menjadi penuh dan memicu terjadinya LDR (Let Down Reflex) yang mana organ produksi ASI berkontraksi sehingga keluar melalui puting susu.

Refleks ini dipengaruhi oleh hormon oksitosin yang membuat ASI merembes keluar. Hormon ini sering pula disebut hormon cinta karena akan keluar saat seseorang merasa bahagia, karena itu jika seorang ibu merasa happy ia akan lebih mudah dalam mengeluarkan ASI.

Nia Umar selaku Ketua IKMI (Ikatan Konselor Menyusui Indonesia) mencontohkan misal seorang ibu yang pergi bekerja maka ketika sampai kantor ia akan memerah payudara dan kadang ASI-nya tidak keluar banyak, sekitar 2 jam kemudian payudara akan menjadi penuh dan timbul let down reflex tersebut yang membuat ASI merembes keluar.

"Kalau berulang-ulang, di dalam payudara ada organ inhibitor yang bekerja jika payudara penuh dan tidak diambil-ambil maka akan mengirim sinyal ke otak untuk mengurangi ASI. Jika terus menerus produksi ASI akan berkurang," ujar Nia Umar ketika dihubungi detikHealth dan ditulis, Rabu (9/1/2013).

Nia menjelaskan jika teknik memerah yang digunakan benar maka ASI yang keluar akan menjadi lebih efektif. Sebelum memerah ibu harus mencuci tangan terlebih dahulu dan menyiapkan peralatan serta tempat penampung ASI.

Saat memerah ASI, tangan membentuk huruf V yang mana ibu jari berada di atas aerola atau sekitar 3 cm dari dasar puting dan posisi ke empat jari lainnya menyangga payudara lalu mulai memerah dan menampungnya di tempat yang sudah disediakan.

"Proses menyusui tidak harus sakit, tapi jika ada atau muncul rasa sakit berarti ada yang kurang tepat sehingga proses menyusui atau keluarnya ASI menjadi tidak efektif," tutur Nia.

Untuk itu tak ada salahnya jika sering berlatih atau meminta bantuan konselor laktasi agar didapat proses memerah yang tepat sehingga ASI yang dikeluarkan juga menjadi efektif.

0 komentar:

Download

Popular Posts

Arsip Blog

Sample Text