Mengincar kemenangan ke-10 secara beruntun di kompetisi domestik, Jordi Roura kali ini memainkan trio Pedro Rodriguez-Alexis Sanchez-Lionel Messi dalam laga Barcelona vs Real Valladolid. Ketiganya disokong oleh Sergio Busquets, Xavi Hernandez, dan Thiago Alcantara yang menggantikan Andres Iniesta. Jaminan permainan ofensif ini pun terbukti. Apalagi didukung dengan strategi pelatih tuan rumah, Miroslav Djukic, yang lebih suka memperkokoh lini pertahanan sambil berharap pada ketangguhan seorang Manucho Goncalvez lewat serangan balik.
Maka, yang terjadi adalah, kendali pertandingan yang sepenuhnya menjadi milik Barcelona. Sepanjang babak pertama, dengan penguasaan bola di atas 70%, Barca mendikte tuan rumah; tak memberi mereka kesempatan untuk bernapas. Namun, gol baru terlahir di ujung babak. Tepatnya menit 43.
Kerjasama brilian Lionel Messi-Xavi Hernandez-Jordi Alba, diakhiri oleh umpan silang mendatar bek kiri timnas Spanyol. Dan Xavi yang berada di depan gawang Dani Hernandez tak bisa menyiakan kesempatan untuk mendesak bola masuk. 0-1; dan Barcelona di atas angin.
Selepas turun minum, Barcelona semakin percaya diri dan Valladolid seperti tengah ‘diajari sepakbola’. Setelah tandukan Pedro Rodriguez mendebarkan jantung di menit 48, giliran Leo Messi yang melewatkan peluang di menit 59.
Namun, King Leo tak bisa menutup tahun tanpa gol. Selang semenit, ia menari, mengecoh Henrique Sereno, sebelum menembakkan bola ke sudut kiri gawang Valladolid. Gol ke-91. Anda yang tak menonton laga ini, pasti menyesal melewatkan gol indah Messi kali ini.
Setelah tampilan sangat impresif sepanjang babak kedua, secara mengejutkan Barca terbobol di menit-menit terakhir. Adalah Javi Guerra yang melakukannya setelah serangkaian umpan dari kaki ke kaki Valladolid berakhir dengan sebuah umpan silang. Victor Valdes dengan gemilang mengantisipasinya, sebelum Si Nomor 9 menyarangkan gol penghiburan bagi Jose Zorilla.
Dan Cristian Tello, yang dihadirkan untuk membuang waktu, menunjukkan superioritas Barca atas tuan rumah. Ia begitu saja memperoleh bola dan meninggalkan para pemain belakang Valladolid sebelum melesakkan gol penutup pertandingan.
Skor akhir 1-3 lebih dari sekadar cukup untuk menutup awal musim sensasional Barcelona. Kado indah untuk Tito Vilanova dipersembahkan anak asuhnya yang seperti tak mengenal ampun. Dan dengan meraih 16 kemenangan dari 17 pertandingan awal La Liga, masih bisakah Barca dihentikan untuk merebut gelar?
Real Valladolid (4-2-3-1): 13-Dani; 2- Rukavina, 5-Sereno, 4-Valiente, 24-Balenziaga; 16-Sastre (8-Baraja ’82), 22-Víctor Pérez; 14-Omar, 10-Óscar, 15-Bueno (28-Rubén Peña ’65); 25-Manucho (9-Javi Guerra ’75)
Barcelona (4-3-3): 1-Valdes; 2-Alves, 3-Pique, 14-Mascherano, 18-Alba; 16-Busquets, 6-Xavi, 11-Thiago (8-Iniesta ’85); 17-Pedro (37-Tello ’90), 9-Alexis (7-David Villa’77), 10-Messi.
