Alasan Mengapa Jari Tangan dan Kaki Keriput Setelah Lama Kena Air.
Setelah berenang atau bermain air, mungkin Anda memperhatikan jari
kaki atau tangan Anda tampak berkerut-kerut alias keriput. Ada apa
sebenarnya di balik itu?
bahwasanya: menurut sebuah studi baru,
jari-jari tangan dan kaki berkerut setelah melakukan kontak yang lama
dengan air bertujuan untuk membantu memegang benda-benda yang basah.
Awalnya para pakar mengira kerutan ini merupakan akibat dari lapisan
terluar kulit yang menyerap dan membengkak karena air yang masuk ke
dalam kulit.
Namun ternyata studi terbaru ini mengungkapkan bahwa sistem saraf
secara aktif mengendalikan kerutan ini dengan membatasi pembuluh darah
di bawah kulit. Tujuannya untuk membantu jari tangan dan kaki agar dapat
memegang benda-benda yang permukaannya basah.
“Fenomena yang sangat familiar bagi semua orang ini bukan hanya efek
samping alami dari kulit jari kaki dan tangan tapi merupakan fitur
fungsional yang dipilih secara seksama oleh evolusi,” ungkap peneliti
Tom Smulders, seorang pakar biologi evolusioner dari Newcastle
University in England.
Kesimpulan itu diperoleh setelah peneliti mengamati 20 sukarelawan
yang diminta mengambil kelereng kecil yang basah dengan ukuran yang
berbeda-beda. Setiap sukarelawan melakukan tugas itu ke dalam tiga sesi;
ketika tangan mereka normal, tangan kering atau ketika jari-jari mereka
mengkerut setelah direndam di dalam air hangat selama 30 menit.
Hasilnya, seluruh partisipan terbukti dapat mengambil kelereng yang basah 12 persen lebih cepat dengan jari-jari yang mengkerut.
“Kami telah membuktikan bahwa jari-jari yang mengkerut dapat
memberikan genggaman yang lebih baik, terutama jika permukaan bendanya
basah. Kemungkinan lainnya adalah kondisi mengkerut menyebabkan
perubahan pada properti kulit seperti fleksibilitas atau kelengketan
sehingga membantu jari kaki dan tangan melakukan pekerjaan lebih baik
ketika memegang benda basah,” terang Smulders seperti dilansir dari
nbcnews, Kamis (10/1/2013).
Uniknya, jari-jari berkerut ini tampaknya tak menunjukkan perbedaan
ketika mengambil atau memegang benda yang permukaannya kering.
“Hal ini menimbulkan pertanyaan mengapa jari kita tidak berkerut
secara permanen dan kami pun ingin mengamatinya lebih lanjut. Dugaan
awal kami kondisi ini dapat mengurangi sensitivitas ujung-ujung jari
kita atau meningkatkan risiko kerusakan kulit ketika memegang atau
menangkap sebuah benda,” pungkasnya.
Studi ini baru saja dipublikasikan dalam jurnal Biology Letters.