Inilah 3 Organisasi Raksasa yang Berkeinginan Menguasai Dunia
1. Rothschild
Organisasi yang bernama Rothschild ini adalah organisasi rahasia yang
dimiliki Jerman dan diklaim mempunyai agen-agen yang berperan dalam
sektor-sektor vital dunia. Saya pertama kali mengenal istilah ini ketika
sedang mencari tahu seputar Holocaust dan Hitler. Ada teori konspirasi
yang mengatakan bahwa diduga Hitler tidak mati bunuh diri dalam bunker
seperti yang selama ini diajarkan dalam sejarah, tetapi ia berhasil
kabur ke Argentina dengan sebuah kapal perang, dan bahkan disembunyikan
dengan aman oleh para pengikut Rothschild di Argentina. Beberapa bukti
menunjukkan foto-foto (meskipun sebagian wajahnya tertutup kain) yang
diduga adalah foto Hitler ketika meninggal pada usia 90-an di Argentina.
Nah! Kita kembali pada penjelasan mengenai Rothschild. Organisasi ini
mengklaim bahwa mereka sudah menguasai sektor-sektor vital untuk jangka
waktu yang cukup lama.
Ketika saya melakukan investigasi dengan Google juga, saya menemukan
banyak sumber yang mengkaitkan Rothschild dengan Yahudi, tapi saya
sepenuhnya tidak percaya bahwa organisasi Rothschild ini adalah milik
Yahudi, meskipun para pengikut Rothschild mengaku bahwa mereka adalah
suku Yahudi asli, tapi sejarah yang mereka bantah terlalu kokoh.
Kenyataannya mereka adalah orang Khazar. Mereka datang dari sebuah
negara yang disebut Khazaria, yang terletak di antara Laut Hitam dan
Laut Kaspia yang sekarang dimiliki oleh Georgia. Alasan mengapa
keturunan Khazar mengklaim mereka sebagai orang Yahudi adalah karena
pada tahun 740 Masehi, atas perintah dari raja mereka (King Moon),
rakyat Khazaria harus memeluk kepercayaan Yahudi, tetapi tentu saja itu
tidak mengubah gen mereka dari Mongolia Asia (Turki) menjadi orang
Yahudi.
Beberapa fakta yang menarik mengenai Rothschild adalah:
Saat ini hanya 6 negara di dunia yang bank sentralnya tidak terpengaruh
jaringan Rothschild. Mereka adalah Iran, Irak, Korea Utara, Sudan,
Kuba, dan Libya. Bank Sentral Eropa didirikan di Frankfurt yang
merupakan kota kelahiran Rothschild.
2. Opus Dei
Mereka merupakan kekuatan terhebat Vatikan yang senantiasa melindungi
Vatikan dari kekuatan musuh manapun. Saya menganggap kelompok ini
sebagai saingan berat dari kelompok Organisasi Freemason. Opus Dei
secara harafiah dapat diartikan sebagai ‘Pekerjaan Tuhan’.
Menjelang tahun 1946, Opus Dei memperluas jaringannya ke Italia,
Portugal dan Inggris. Pada tahun 1982, kelompok ini telah
mengkonsolidasi kekuatannya yang begitu sukses sehingga Paus Yohanes
Paulus II mengangkat kelompok ini sebagai agen pribadi dari Vatikan. Di
kalangan publik pun tersebar rumor tentang pengaruh Opus Dei yang tidak
semestinya, yang digunakan atas nama kepausan. Ketika Escriva (pendiri
Opus Dei pada tahun 1028) diangkat menjadi santo pada tahun 2002,
secara tidak langsung tindakan Paus telah mengkonfirmasikan rumor
tersebut.
Ketika Dan Brown memberikan prasangkanya mengenai ‘pengikut Katolik yang
sangat taat’ ini, mata dunia hanya menganggapnya sebagai bumbu dalam
novel fiksi dari Dan Brown. ‘Fakta’ yang menjadi pengantar novel Dan
Brown menjadi sangat menarik perhatian akan laporan-laporan tentang
‘cuci-otak, kekerasan dan praktek berbahaya yang disebut mereka sebagai
‘penyangkalan badani’, sekaligus memperhatikan kegiatan terakhir merka
yang membangun Markas Besar mereka di Lexington Avenue, New York.
Markas itu berada nun jauh dari tempat kelompok masyarakat sederhana
ini dibentuk oleh Escriva di Madrid pada tahun 1028, saat ia menjadi
imam Katolik yang sederhana. Jika anda sudah pernah menyaksikan versi
film dari Da Vinci Code, anda mungkin masih ingat seorang albino yang
kelihatan galak dan terlihat seperti haus darah. Nah! Mereka inilah yang
merupakan pengikut dari organisasi Opus Dei. Opus Dei saat ini
mengklaim telah memiliki lebih dari 85.000 anggota.
Praktek-praktek Opus Dei yang tertutup sering menimbulkan bayak
spekulasi dari publik. Salah satu praktek ritual mereka yang membuat
orang tercengang adalah seperti ‘Menit Kepahlawanan’ pada saat bangun
tidur. Para anggota diminta untuk melompat dari ranjang, berlutut
mencium lantai dan mengucapkan “serviam” yang diartikan sebagai “saya
akan melayani”. Selanjutnya adalah cara penyangkalan badani mereka
seperti tidur di lantai, mandi air dingin dan tidak menyantap hidangan
penutup saat makan malam.
Cara penyangkalan badani yang ekstrim lainnya adalah dengan menggunakan
alat-alat penyiksa diri seperti menggunakan cambuk yang dipukulkan ke
bagian punggung atau pantat mereka sekali seminggu. Alat populer lainnya
yang mereka gunakan adalah apa yang dinamakan Cilice.
Cilice adalah sebuah rantai berpaku yang yang dikenakan disekeliling
paha bagian atas selama dua jam setiap hari sehingga meninggalkan
lubang-lubang kecil dalam daging.
Bagi yang sudah menyaksikan film Da Vinci Code, saya rasa sudah mulai teringat akan gambaran yang dilukiskan dalam film itu.
Salah satu praktek penyelamatan ‘wajah Vatikan’ yang dilakukan Opus
Dei antara lain ketika pada November 1975. Saat itu Amerika Serikat
sudah melegalkan aborsi sejak 3 tahun sebelumnya. Vatikan mulai
menyiapkan sejumlah rencana dengan mengirim beberapa agen Opus Dei yang
berpengaruh ke Gedung Putih (perlu dicatat bahwa Opus Dei memiliki
anggota-anggota yang duduk dalam sektor vital di berbagai negara di
dunia, seperti Ruth Kelly yang duduk dalam menteri dalam pemerintahan
Inggris) untuk melakukan lobi guna membalikkan tren aborsi ini dan
menyuarakan Pro Kehidupan. Hasilnya, enam hari kemudian dokumen penting
NSM 200 (National Security Memorandum atau Memorandum Keamanan
Nasional) yang sudah diterima presiden Ford yang berisi hasil-hasil
penelitian yang memakan anggaran yang besar terhadap
konsekuensi-konsekuensi dari kelebihan penduduk akhirnya dikubur.
Lihat betapa mudahnya Vatikan mengendalikan dunia dari balik tembok-temboknya dengan bantuan Opus Dei.
3. Freemason
Freemasonry adalah organisasi Yahudi Internasional, sekaligus merupakan
gerakan rahasia paling besar dan palling berpengaruh di seluruh dunia.
Freemasonry terdiri dari dua kata yang di satukan. Free artinya bebas
atau merdeka, sedangkan Mason adalah juru bangun atau pembangun.
Tujuan akhir dari gerakan Freemason ini adalah membangun kembali
cita-cita khayalan mereka, yakni mendirikan Haikal Sulaiman atau Solomon
Temple.
Tentang Bait Salomo ini sendiri banyak sumber yang mendefinisikan
berlainan. Salah satu tafsir yang paling populer adalah, bahwa Bait
Salomo berada di tanah yang kini di atasnya berdiri Masjid Il Aqsha.
Mereka meyakini, tahun 1012 Sebelum Masehi (SM), Salomo membangun Bait
Suci di atas Gunung Soraya di wilayah Palestina. Tapi pada tahun 586 SM,
Raja Nebukhadnezar dari Babilonia menghancurkan Haikal Sulaiman ini.
Tahun 533 SM, bangunan ini didirikan kembali oleh seorang bernama
Zulbabil yang telah bebas dari tawanan Babilonia. Atas kebebasannya
itulah, ia membangun kembali Bait Suci Salomo.
Nah! Setelah mereka menguasai tanah Palestina, pasukan Salib yang
terdiri dari banyak unsur mulai mendirikan kelompoknya masing-masing.
Mereka tergabung dalam ordo-ordo tertentu. Para anggota ordo ini datang
dari seluruh tanah Eropa, yang ditampung di biara-biara tertentu dan
berlatih cara-cara militer di dalam biara tersebut. Dan satu dari sekian
ordo yang sangat mencuat namanya adalah Ordo Knight of Templar.
Knight of Templar juga disebut sebagai tentara miskin Pengikut Yesus
Kristus dan Bait Salomo. Disebut miskin karena tergambar dari logo yang
mereka gunakan, seperti dua tentara yang menunggang seekor keledai.
Untuk menunjukkan bahwa mereka miskin, sampai-sampai satu keledai harus
dinaiki dua orang tentara Knight of Templar. Bahkan tercatat, mereka
dipaksa untuk makan tiga kali saja dalam semingu. Sedangkan nama Bait
Salomo mereka pakai karena mereka menjadikan markas mereka yang
dipercayai sebagai situs runtuhnya Bait Salomo atau Solomon Temple. Tapi
sesungguhnya, pemilihan markas di bukit ini bukan sebuah kebetulan
yang bersifat geografis semata, karena para pendiri ordo Knight of
Templar sesunguhnya punya cirta-cita sendiri untuk mengembalikan
kejayaan dan berdirinya Bait Salomo sebagai tempat suci kaum Yahudi
atau tempatnya kaum Mason. Sepanjang bisa terlacak, pendiri ordo ini
adalah dua ksatria Prancis, yaitu Hugh de Pavens dan God frey de St
Omer. Spekulasi dari kalangan sejarawan mengatakan, bahwa ada
darah-darah Yahudi yang mengalir dalam tubuh dan cita-cita para pendiri
Ordo Knigh of Templar. Para perwira tinggi Kristen tersebut,
sesungguhnya proses convertion yang mereka lakukan hanyalah cara untuk
menyelamatkan diri, dan sesungguhnya mereka masih berpegang teguh pada
doktrin-doktrin Yahudi, terutama Kabbalah.
Meski mereka menamakan diri sebagai tentara miskin, sesunguhnya mereka
tidak miskin-miskin amat. Atau setidaknya, masa miskin itu hanya mereka
rasakan di awal-awal berdirinya Knight of Templars. Dalam waktu yang
singkat mereka mampu menjadi sangat kaya raya dengan jalan melakukan
kontrol penuh terhadap peziarah Eropa yang datang ke Palestiana. Salah
satunya adalah dengan cara merekrut anak-anak muda putra para bangsawan
Eropa yang tentu saja akan melengkapi anak mereka dengan perbekalan
dana yang seolah tak pernah kering jumlahnya. Mereka juga disebut
sebagai perintis sistem perbankan pertama pada abad pertengahan.
Saat itu banyak orang-orang Eropa yang ingin pindah atau setidaknya
berziarah ke Palestina. Dan tentu saja perjalanan yang jauh dari Eropa
memerlukan bekal yang tidak sedikit. Ada yang membawa seluruh harta
mereka dalam perjalanan, tapi karena tentara Salib disepanjang
perjalanan hidup dalam kondisi yang sangat mengenaskan dan mereka sangat
tergiur oleh harta kekayaan, tidak jarang terjadi perampokan bahkan
saling bunuh antar orang Kristen disepanjang perjalanan menuju
Palestina. Lalu ditemukan cara, para peziarah tidak perlu membawa harta
mereka dalam perjalanan. Mereka hanya perlu menitipkannya pada sebuah
perwakilan Templar di Eropa, mencatat dan menghitung nilainya dan mereka
berangkat ke Palestina berbekal catatan nilai harta yang nantinya akan
ditukarkan dengan nilai uang yang sama di Palestina. Gerakan ini
banyak didominasi oleh Ordo Knight of Templar yang membuat mereka
sangat kaya raya karena mendapat keuntungan dari sistem bunga yang
mereka kembangkan. Dan inilah embrio atau cikal bakal perbankan yang
kita kenal sekarang.
Markas Knight of Templar di Prancis menjadi rumah penghimpunan harta
terbesar di Eropa. Lambat laun mereka menjadi bankir bagi para Paus dan
Raja. Bagaimana tidak cepat kaya, setiap tahunyya King Henry II of
England mendonasikan uang untuk menanggung biaya hidup 15.000 tentara
Knight of Templar dan juga Knight Hospitaler selama mereka berperang
dalam Perang Salib di tahun 1170. Untuk menggambarkan betapa besarnya
institusi perbankan yang dijalankan Templar, pada saat itu organisasi
ini memiliki 7.000 pegawai lebih hanya untuk mengurusi masalah keuangan.
Mereka juga memiliki tak kurang dari 870 istana, kastil, dan
rumah-rumah para bangsawan yang terbentang dari London hingga Yerusalem.
Nah! Karena ordo ini sangat berkuasa, lambat laun mereka mulai
menampakkan ciri aslinya, yakni sebagai penganut Mason. Mereka
mengembangkan doktrin dan ajaran mistik, juga kekuatan sihir di
biara-biara mereka. Mereka memuja setan dan mendatangkan roh-roh untuk
berkomunikasi. Apa yang mereka praktikkan ini disebut sebagai Kabbalah,
sebuah tradisi mistik Yahudi kuno yang telah berkembang bahkan sejak
zaman sebelum Firaun.
Mengetahui hal ini, Raja Prancis Philip le Bel, pada tahun 1307
mengeluarkan seruan untuk menangkap dan membubarkan ordo Knight of
Templar karena dituduh telah melakukan bidah. Dalam perkembangannya,
Paus Clement V turut bergabung untuk memerangi kaum Mason ini dengan
mengeluarkan kembali vonis inkuisisi. Terjadi banyak penangkapan dan
interogasi, dan beberapa pimpinan Ordo Knight of Templar yang bergelar
Grand Master (penyebutan ini masih dipakai sebagai tingkat tertinggi
dalam gerakan Freemasonry sampai sekarang) menjadi korban.
Pada tahun 1307, Raja Philip IV memerintahkan penangkapan Jacques de
Molay. Dan setelah melalui penyiksaan demi penyiksaan, de Molay mengakui
segala ritual bidah yang dilakukan oleh Ordo Templar. Pada tahun 1312,
Ordo Knight of Templar dilarang dan dibubarkan. Dan atas perintah
Gereja dan Raja , dua tahun kemudian, yaitu pada tahun 1314, para
pimpinan Templar dihukum mati, termasuk Jacques de Molay, salah satu
Grand Master terpenting Ordo Templar. Jacques de Molay sendiri divonis
sebagai heretic (bid’ah) atau kafir dan dihukum dengan cara dibakar
hidup-hidup di depan raja Philip IV. Dan sebelum menghembuskan
napasnya, de Molay mengeluarkan kata-kata bahwa Raja Philip dan Paus
Clement harus mengikutinya, mati, dalam waktu satu tahun. Dan sejarah
mencatat, Raja Philip IV meninggal tujuh bulan kemudian, disusul Paus
Clement sebulan setelah Raja Philip.
Setelah itu terjadi pemusnahan besar-besaran, sekali lagi atas kaum
Yahudi, dan kali ini bermula dengan kasus Knight of Templar atau kaum
Mason. Pemusnahan ini tak hanya terjadi di Palestina, tapi juga terjadi
di Eropa. Mereka diburu untuk ditangkap dan dibunuh. Sampai akhirnya
mereka berhasil melarikan diri dan mendapat perlindungan dari Raja
Skotlandia, Robert The Bruce yang dilantik dan menduduki singgasana Raja
pada tahun 1306. Dan di tanah baru ini pula mereka menyusun kekuatan
kembali. Dan Skotlandia menjadi salah satu yang menentukan dalam
perkembangan gerakan fermason.
Versi yang lebih tua dari sejarah Freemason adalah kisah yang
menyebutkan pembentukan Freemasonry pada zaman Raja Israel, Herodes
Agripa I yang meninggal pada tahun 44 Masehi. Freemason pada zaman ini
dibentuk untuk membendung ajaran agama yang disampaikan oleh Nabi Isa
as. Konon waktu itu namanya The Secret Power atau kekutan yang
Tersembunyi. Tujuan utamanya adalah memusuhi pengikut Nabi Isa, menculik
mereka, membunuh, melarang penyebaran agama baru tersebut, termasuk
membunuhi baya-bayi Kristen. Tapi, berkenaan dengan segala kesadisan
yang dilakukan Herodes ini, para sejarawan dunia, meyakini bahwa hal
tersebut hanyalah mitos belaka dalam tradisi agama Kristen. Herodes
Agripa I menjalankan segala misi The Secret Power ini dibantu dua
pengikut setianya, Heram Abioud sebagai Wakil Presiden gerakan dan Moab
Leumi sebagai pemegang rahasia utama gerakan ini. Tapi beberapa anggota
Freemason juaga mempercayai dan menarik sejauh mungkin sejarah mereka
ke masa lalu, bahkan hingga ke zaman Firaun. Itu pula yang menjadi
salah satu penjelasan mengapa mereka kerap kali menggunakan
simbol-simbol Mesir Kuno dalam tradisi dan aktivitas ritual mereka,
seperti penggunaan Dewa Horus, Piramida, Matahari dan berbagai simbol
Mesir lainnya. Penggunaan ini bermula dari penggalian Kuil Sulaiman
oleh para Templa dan penemuan doktrin dan ajaran Kabbalah yang
terus-menerus mereka eksplorasi dan diajarkan dari mulut ke mulut.
Penggalian ini begitu serius mereka lakukan sehingga kelak akan
mempengaruhi cara pandang kaum Templar dan juga rencana mereka pada
kehidupan dunia.
Sepak Terjang Yahudi ini sendiri sudah tidak diragukan lagi. Bahkan saya
menemukan banyak sekali buku-buku tentang Yahudi di toko buku
Gramedia. Setiap buku di sana tidak ada satupun yang membela Yahudi.
Semua buku menceritakan bagaimana pengaruh Yahudi di dunia ini yang
sudah meluas dengan signifikan.
0 komentar:
Posting Komentar