Bagi yang hobi ngemil,gorengan adalah jenis makanan camilan yang banyak
digemari.Terutama pada saat hujan hujan begini lagi sendirian dirumah
sambil nonton TV,sungguh sangat nikmat sekali.Kebanyakan camilan yang
digoreng adalah jenis keripik keripikan,dan ada juga yang lain seperti
pisang goreng dan kawan kawan.
Namun dibalik rasanya yang enak selalu bikin ketagihan, ternyata terlalu
sering mengkonsumsi gorengan ternyata bisa membahayakan kesehatan
jangka panjang.Seperti pada umumnya diketahui masayarakat bahwa makanan
gorengan akan memicu kolesterol jahat tinggi dalam tubuh.Penyakit yang
bisa diakibatkan oleh kolesterol tinggi ini juga bermacam macam salah
satu misalnya gangguan jantung.
Namun tahukah anda bahwa resiko terlalu sering makan gorengan ternyata lebih besar bahayanya lagi bagi kesehatan?..
Hasil dari penelitian yang didanai sebuah lembaga di Swedia beberapa
waktu lalu menunjukkan bahwa makanan yang banyak mengandung karbohidrat,
makanan seperti kentang, singkong dan ubi yang diproses dengan digoreng
terbukti dapat merangsang pembentukan senyawa karsinogenik (pemicu
kanker) bernama akrilamida.
Sementara bahan pangan yang direbus atau dikukus ternyata hanya
mengandung sedikit senyawa akrilamida, sehingga tak berbahaya bagi
kesehatan.
Akrilamida merupakan senyama kimia yang umumnya dipakai di laboratorium
.Selain itu pada umumnya diluar negeri Akrilamida dipakai untuk
menggumpalkan kotoran dalam proses pemurnian air minum pada PAM.
Senyawa ini dinyatakan sangat berbahaya bagi kesehatan. Selain memicu
kanker juga akan merusak syaraf, itu sebabnya akrilamida juga disebut
sebagai zat neurotoksik.
Akrilamida berpotensi menimbulkan tumor, merusak DNA atau materi
genetika juga merusak sistem reproduksi, mengganggu tingkat kesuburan
serta dapat mengakibatkan keguguran. Jadi untuk ibu hamil yang
terkontaminasi akrilamida bayinya berpotensi lahir cacat (teratogen).
Pada sebuah penelitian, akrilamida bisa ditemukan pada semua bahan
/makanan yang sehari-hari kita makan, seperti nasi, roti, biskuit, ikan,
hingga daging. Akan tetapi kandungan akrilamida yang paling tinggi
terdapat pada bahan makanan yang tinggi kadar karbohidrat.
Akrilamida pada makanan akan muncul jika bahan makanan diolah dengan
cara digoreng ataupun dipanggang. Pengolahan dengan suhu tinggi dapat
menyebabkan senyawa karbohidrat pada bahan makanan tersebut terurai.
Sebagian karbohidrat yang terlepas ini kemudian bereaksi dengan asam
amino, sebuah senyawa penyusun protein, hingga terbentuklah akrilamida.
Dalam hasil penelitian yang berjudul Analysis of Acrylamide, a
Carsinogen Formed in Heated Foodstuffs, Eden Tareke, seorang peneliti
dari jurusan kimia lingkungan Universitas Stockholm, Swedia
mengungkapkan bahwa bahan pangan yang direbus atau dikukus ternyata
hanya mengandung sedikit senyawa akrilamida, sehingga tak berbahaya bagi
kesehatan.
Lain
halnya jika makanan tersebut diolah dengan digoreng atau dipanggang,
karena kandungan senyawa akrilamida akan menjadi amat tinggi, yaitu
2.500 mikrogram pada suhu penggorengan 190 - 220 derajat celsius.
Dengan jumlah kandungan akrilamida sebesar itu menjadi harus
diwaspadai,karena hasil uji peneliti mengungkapkan bahwa batas toleransi
bagi tubuh orang dewasa adalah 0,5 mikrogram per hari.Bayangkan saja
perbandingannya antara 2.500 dengan 0,5.
Dengan kadar sebesar itu saluran pencernaan mampu menyerap dan mengeluarkannya melalui urin dalam beberapa jam kemudian.
Bukan hanya itu saja,ternyata penelitian lain juga menyatakan bahayanya terlalu sering ngemil gorengan.
Ternyata Cemilan seperti keripik dan gorengan bisa meningkatkan
pertumbuhan polip di usus besar, sehingga menaikkan risiko kanker usus
besar (kolorektal).
Di Asia, kanker usus besar sangat rentan untuk menyerang orang yang
mengidap sindrom Lynch. Dan hampir 70 persen pengidap sindrom Lynch
akan mengembangkan kanker kolorektal. Sindrom Lynch ini mempengaruhi
satu dari 660 orang.
Mengingat dampak buruknya lebih besar dari dampak baiknya,sebaiknya dikurangi kayaknya dengan ngemil gorengan.