Meneladani Kasih Sayang Rasulullah. Dalam berbagai riwayat disebutkan Nabi Muhammad
adalah panutan dalam hal kasih sayang. Saking cinta kepada istri
pertamanya, Khadijah, Rasulullah begitu sedih ketika dia wafat.
Ini menjadi salah satu alasan buat Allah memerintahkan Nabi Muhammad isra dan mikraj.
Rasulullah juga tidak pernah melupakan Khadijah. Dia selalu menyebut
nama Khadijah. Sampai-sampai Aisyah, istri termudanya, marah lantaran
cemburu.
Biasanya Aisyah bakal bilang, “Khadijah! Khadijah! Seolah-olah tidak ada perempuan lain di dunia ini selain Khadijah!”
Rasullulah juga penuh kasih terhadap musuh sudah tidak berdaya.
Ketika kembali ke Makkah dari Madinah dengan pasukan kuat, dia tidak
berniat balas dendam kepada kaum Quraisy yang telah mengusir dia dari
kota kelahirannya itu. Nabi Muhammad malah mengatakan kaum kafir mau
masuk Islam atau tidak tetap boleh menetap di Makkah asal tidak memusuhi
kaum muslim.
Dia juga tidak marah terhadap orang-orang menghina dan mencaci dia.
Dalam sebuah riwayat, Nabi Muhammad menjadi orang pertama menjenguk
orang Yahudi sakit padahal dia selalu melecehkan nabi sekaligus rasul
terakhir itu. Akhirnya, orang Yahudi itu masuk Islam.
Di kisah lain, Nabi Muhammad saban hari menyuapi pengemis renta yang
mangkal di sebuah pasar. Meski perempuan itu selalu menghujat nabi.
Hingga akhirnya dia wafat, Abu Bakar menggantikan peran nabi, namun
ditolak oleh sang pengemis. Selepas tahu penyuap setianya adalah Nabi
Muhammad yang selalu diejek, dia menjadi muallaf.
Nabi Muhammad selalu rela berlapar diri demi memberi sedekah kepada
orang membutuhkan. Sampai-sampai, pribadi mulia nabi ini dipilih sebagai
tokoh paling berpengaruh sejagat dalam buku karya Michael H. Hart, ahli
astronomi dan sejarah tersohor dari Amerika Serikat.
Kepribadian mulia Rasulullah ini juga dipuji oleh pemuka agama Hindu
ternama, Swami Lakshmi Shankaracharya. Dia menegaskan Nabi Muhammad
adalah manusia terhebat sepanjang sejarah. Jika orang ingin mengetahui
Islam, harus menilai dari kehidupan dan ajaran nabi. “Nabi Muhammad
selalu memaafkan musuh-musuhnya, sabar ketika dihina dan disakiti. Ini
pelajaran moral membuat Islam menjadi agama internasional,” katanya
seperti dilansir abna.ir, Senin lalu.
Swami menyesalkan kebanyakan umat Islam sekarang sudah tidak
mengikuti ajaran agamanya dan tidak mau belajar dari kehidupan
Rasulullah. Padahal, Alquran menyebutkan Rasulullah adalah panutan
terbaik menjadi manusia mulia.
0 komentar:
Posting Komentar