5 Patung Paling Kontroversial di Indonesia :
1. Patung Obama
Setelah
menjadi kontroversi, patung Obama Kecil yang terpasang di Taman
Menteng, Jakarta Pusat, dipindahkan, Minggu (14/2/2010) malam ke SD 01
Menteng. Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo menyetujui aspirasi masyarakat
untuk memindahkan "Barry Dreams Statue" di bekas sekolah Barack Obama
secara permanen.
Keberadaan
patung Obama kecil di Taman Menteng menuai protes banyak kalangan
karena dinilai tidak pantas mengingat Obama tidak memiliki jasa pada
Indonesia. Banyak kalangan menganggap masih banyak tokoh negara ini yang
lebih pantas. Patung perunggu dengan tinggi dua meter dirancang seorang
seniman patung Ancol bernama Edi Chaniago. Pembangunan patung ini
digagas oleh lembaga 'Friends of Obama'.
2. Patung Gus Dur
Patung
kontroversial'Mata Hati Gus Dur' karya Cipto Purnomo menuai kontroversi
karena berwujud perawakan Buddha. Bedanya, kepala Sang Buddha diganti
kepala Gus Dur lengkap dengan kaca mata tebalnya.
Patung
ini, bersama tiga patung Gus Dur lainnya ditampilkan dalam gelar seni
budaya bertajuk 'Multisesigusdurisme' di Studio Mendut di Magelang, pada
Jumat, 5 Februari 2010. Menurut Cipto, pembuatan patung kontroversi ini
tidak ada niatan untuk menyinggung umat Buddha.
Menurut
Cipto, patung Buddha yang berwajah Gus Dur tersebut lebih menggambarkan
sosok Gus Dur yang pluralis, bisa diterima masyarakat dan gambaran
kebaikan. Cipto tidak berniat menjual patung "Mata Hati Gus Dur" yang
berukuran 100 x 90 meter itu. Bahkan, patung tersebut sampai saat ini
masih terdapat di Studio Mendut milik Sutanto Mendut.
3. Patung Tiga Mojang
Suasana
di perumahan elite Harapan Indah di Kota Bekasi sangat heroik pada 19
Juni 2010 lalu. Sekelompok massa mengiringi pembongkaran patung Tiga
Mojang seharga Rp 2,5 miliar yang menjadi ikon perumahan itu. Karya seni
yang terbuat dari perunggu itu dirobohkan setelah diprotes keras oleh
kalangan ulama dan masyarakat setempat karena dinilai bersimbol
Trinitas. Pendiriannya juga dituding tidak berizin.
Patung
setinggi 19 meter berbentuk tiga perempuan berpakaian seksi karya
seniman Bali, Nyoman Nuarta, itu berhasil dirobohkan pukul 07.40 WIB
setelah aparat dan massa bekerja keras sejak Sabtu dinihari pukul 03.30
WIB.Di depan patung ada sebuah prasasti yang menyebutkan patung Tiga
Mojang merupakan refleksi dari keindahan budaya Jawa Barat dan tertulis
nama Nyoman Nuarta sebagai pembuatnya.
Setelah 'dibuang' di Bekasi, patung pahatan seniman Nyoman Nuarta itu justru dibeli oleh Gubernur Bali Made Mangku Pastika.
4. Patung Inul
Patung
Inul Daratista, yang berada di tengah jalan dekat rumahnya, Jalur
Kartika Utama, Pondok Indah, Jakarta diprotes ormas FPI pada tahun 2007.
Patung Inul setinggi 2,5 meter lengkap dengan pondasi kotak serta lampu
sorot itu berwarna emas. Plakat hitam bertuliskan 'Sumbangan dari Inul
Daratista' tampak menghias bungkusan patung itu. Inul menyumbangkan
patung dirinya untuk menghiasi jalan yang telah dipenuhi patung lainnya.
Akhirnya Patung Inul dibongkar dan diamankan Ketua RT setempat.
5. Patung Tarian Rakyat
Patung
penari yang berada tepat di jantung kota Pekanbaru, Riau, masih menuai
kontroversi publik hingga hari ini. Tepat berada di perlintasan Jalan
Sudirman dan jalan gajah Mada atau tepat berada di depan kantor Gubernur
disebut-sebut patung ini menelan biaya Rp 4 miliar.
Patung
yang baru sebulan nangkring, menampilkan dua sosok pria dan wanita yang
tengah menari. Sang pria mengenakan peci berada di posisi atas.
Sedangkan patung wanita posisi di bawah dengan tubuh yang melentik.
Melintiknya badan patung ini, membuat posisi bokongnya menjadi
"bahenol". Bokong patung yang terlihat montok itu, mengarah ke Kantor
Gubernur Riau. Urusan bokong "bahenol" membuat patung dinilai erotis.
Belahan bokong patung yang terlihat dengan jelas bagi masyarakat yang
melintas di sana, menimbulkan protes dari berbagai pihak.
Nama
patung itu juga menjadi perdebatan. Semula dinamai tugu zapin, sebuah
tarian khas Melayu Riau. Tapi rupanya, tugu zapin yang disebut ini pun
menuai kritikan. Alasannya, tarian zapin tidaklah sama dengan bentuk
patung yang menari itu. Lalu diganti tugu Titik Nol. Tapi dikritik juga
karena posisinya tidak di titik nol Pekanbaru. Lantas nama tugu berubah
menjadi Tarian Rakyat.
0 komentar:
Posting Komentar