Tanda-tanda Mata Juling pada Bayi. Mata juling adalah salah satu gangguan penglihatan yang gejalanya telah tampak sejak bayi. Kenali tanda-tanda mata juling pada bayi sejak dini agar bayi segera mendapatkan perawatan dokter dan terhindar dari gangguan penglihatan hingga dewasa.
Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan mata bayi beberapa saat setelah proses kelahiran untuk mendeteksi apakah ada masalah pada mata bayi seperti katarak kongenital atau masalah mata neonatal lainnya.
Mata bayi juga akan diberi salep antibiotik untuk mencegah infeksi mata yang dapat berkembang akibat bakteri di jalan lahir.
Seperti yang lansir dari laman detikcom yang dikutip dari empowher, bayi usia 2
minggu hanya dapat melihat warna hitam, putih dan abu-abu, dan tidak
dapat fokus. Namun, bayi biasanya akan mulai melihat beraneka warna pada
akhir bulan pertama.
Ketika bayi telah berusia 2 sampai 3 bulan, mata bayi akan mulai
bergerak dan fokusnya menjadi lebih baik. Bayi juga mulai dapat
menggapai benda-benda di sekitarnya yang diletakkan dalam jarak visual
bayi dengan cara menggeser pandangan tanpa menggerakkan kepala.
Sampai usia 4 bulan, cukup normal jika hanya salah satu mata saja
yang bergerak keluar dan ke dalam atau tidak selaras. Namun, jika kedua
mata bayi tidak lagi selaras yang benar-benar parah atau konstan, segera
hubungi dokter mata untuk mengetahui kemungkinan mata juling.
Bayi juga harus mampu fokus melihat suatu objek, mampu menjaga
fiksasi kedua bola mata, kemudian dapat mengikuti objek yang bergerak.
Ketidakmampuan untuk melakukan ketiga hal tersebut dapat menunjukkan
gangguan penglihatan yang signifikan.
Setelah bayi berusia lebih dari 3 bulan, amatilah kondisi mata bayi
apakah pada satu waktu, kedua matanya bergerak bersama-sama (binokular)
atau hanya salah satu mata saja yang bergerak (monokular).
Hal ini dapat menunjukkan bahwa bayi mungkin mengembangkan gangguan
mata (juling) atau kelainan otak, sehingga disarankan untuk segera
memeriksakan kondisi bayi ke dokter mata.